Heyhoooo
udah separuh bulan di awal taun baru nih. Apa kabar nih hari hari di awal taun?
Btw sekarang gue lagi di kereta perjalanan balik ke bandung buat nyiapin sidang
tugas akhir pertama gue nih doain ya (kayak ada
yang peduli aja des -_-). Hari-hari
di awal taun yang baru ini gue habis liburan ke tempat kakak gue selama
1mingguan dan baru sekarang balik karna mau nyiapin buat sidang. Tapi liburan
kali ini gue gak pergi kemana mana –ke tempat wisata– ya gue cuma di rumah
kakak gue main sama ponakan. Udah sih gitu aja. Lagian ditempat kakak gue juga sering
ujan.
Ngomong-ngomong
soal perpindahan taun a.k.a taun baru kayaknya di akhir taun kemaren banyak
orang yang ngebuat resolusi atau tujuan untuk hidupnya di taun ini. Tapi gue
bukan salah satu dari mereka karena gue bukan tipe orang yang bisa bikin kayak
gituan. Dan di awal taun kemaren gue sama temen gue sempet tuker pandangan
tentang resolusi gitu. Ya emang sih manusia harus punya tujuan atau target biar
hidupnya terarah. Gue juga tau itu dan gue juga punya. Tapi target jangka
panjang gue tak terpatok waktu misalnya dalam 1tahun, 3tahun, atau 5tahun
kedepan gue harus gitu. Contoh simplenya aja, dalam hidup gue punya target buat
nikah buat punya anak tapi gue gak matokin waktu disitu. Untuk semua ‘resolusi’
jangka panjang gue, gue menerapkan sistem “as
soon as I can” lah hehe
Tapi
di dalam hidup yang berjalan, diantara target demi target tersebut pasti ada
kekhawatiran, ketakutan dalam hidup atau pertanyaan-pertanyaan seputar “what
if? what if? dan what if?”. Setiap insan manusia di dunia ini pasti memiliki
kekhawatiran-kekhawatiran dalam hidupnya entah yang tersimpan dalam dirinya
sendiri maupun yang diketahui oleh orang orang terdekatnya. Menurut gue hidup
manusia sering dihabisin buat mikirin “gimana kalo ini, gimana kalo itu” bahkan
untuk hal yang belum dijalanin sekalipun. Ya dan gue kadang juga kayak gitu
hehe. Oiya akhir taun kemaren gue dicurhatin 2temen gue tentang kekhawatiran
mereka tentang hubungan jalinan kasih antara dua insan manusia yang sedang
mereka hadapi (halah -_-). Kekhawatiran-kekhawatiran dalam hidup manusia itu
buanyakk banget gak cuma soal hubungan sama manusia tapi kadang tentang diri
kita sendiri juga. Dalam hidup gue sendiri, gue juga punya banyak banget
kekhawatiran kekhawatiran dari yang simple sampe yang rumit.
Menurut
orang-orang bijak, kekhawatiran atau ketakutan itu ada untuk dilawan bukan
untuk diikuti, dimanja, ataupun dipupuk. But in the fact gak semudah ngomongnya
sih emang. Karena gak mudah untuk ngewujudin kata-kata itu, banyak orang yang
berlarut-larut dalam ketakutannya dan akhirnya kalah dengan ketakutannya itu
sendiri. Di dunia ini emang gak ada yang mudah. Gak ada yang bisa diraih secara
instant. Tapi jangan lupa juga kalo ada orang bijak yang bilang kalo bisa itu
karena terbiasa. Emang sih kata-kata itu klise banget, tapi bagi hidup gue itu
bener dan berarti. Ya meskipun sampe sekarang masih ada banyak kekhawatiran
yang belum bisa gue lawan. Tapi setidaknya gue masih mencoba.
Dan
tentang kekhawatiran, gue jadi inget tentang video Axelerate The Series yang The
Untold Story of Chicco Jerikho disitu ada kata-kata yang bagi gue itu ngena
banget. Kurang lebih kata-katanya kayak gini.
“Gak ada kegagalan lebih besar dari ngabisin sisa hidup lo dengan pertanyaan what if.”
Intinya
jangan terlalu takut terhadap kekhawatiran diri sendiri. Jangan menunda-nunda
buat ngelawan ketakutan. Jangan sampai tenggelam dalam pertanyaan what if and
finally you doing nothing. Dan terkhir gue cuma mau bilang kalo
”If you can think WHAT IF I FALL, you should be able to think WHAT IF I FLY.”